BRI Salurkan Dana Pemerintah Rp55 Triliun, Fokus pada Pembiayaan Mikro untuk Dorong Ekonomi

Kamis, 30 Oktober 2025 | 12:35:05 WIB
BRI Salurkan Dana Pemerintah Rp55 Triliun, Fokus pada Pembiayaan Mikro untuk Dorong Ekonomi

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menegaskan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dengan menyalurkan dana pemerintah senilai Rp55 triliun hingga pertengahan Oktober 2025.

Penyaluran ini menitikberatkan pada sektor produktif, khususnya pembiayaan mikro, untuk memastikan masyarakat dan pelaku usaha kecil mendapat akses keuangan yang memadai. Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menyebut bahwa alokasi dana ini sudah selesai disalurkan per 16 Oktober 2025.

Penyaluran Dana Menyasar Berbagai Segmen

Dana pemerintah yang dikelola BRI ini dialokasikan ke beberapa segmen pembiayaan. Dari total Rp55 triliun, segmen mikro menjadi penerima terbesar dengan Rp28,08 triliun. Sektor korporasi menerima Rp11,07 triliun, komersial Rp10,13 triliun, dan konsumer Rp6,58 triliun. Menurut Hery, fokus pada pembiayaan mikro sejalan dengan strategi BRI untuk memperkuat basis ekonomi di level akar rumput, sekaligus mendorong aktivitas usaha produktif masyarakat.

Langkah ini juga mendukung kebijakan pemerintah yang menempatkan kas sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke dalam sistem perbankan nasional. Keputusan ini tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan (KMK) No.276/2025, dengan tujuan menjaga likuiditas dan memperkuat pertumbuhan sektor riil. Lima bank yang menjadi penerima alokasi ini adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, BTN, dan BSI, masing-masing mendapat penempatan dana sesuai kapasitas dan kebutuhan.

Peran BRI dalam Mendukung Likuiditas Nasional

Realisasi penempatan dana oleh BRI sebesar Rp55 triliun menandai kontribusi signifikan bank ini dalam mendukung likuiditas nasional. Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, Febrio Kacaribu, menyatakan bahwa penyerapan dana pemerintah tertinggi dilakukan oleh Bank Mandiri dengan 74%, diikuti BRI 62%, BSI 55%, BNI 50%, dan BTN 19%. 

Tingginya permintaan penempatan dana oleh bank-bank ini menunjukkan bahwa kebijakan pemerintah dalam memindahkan kas ke perbankan bukan sekadar formalitas, melainkan memiliki efek nyata pada pertumbuhan kredit dan aktivitas ekonomi.

Febrio menambahkan bahwa beberapa bank lain, termasuk dua bank pembangunan daerah yakni Bank DKI dan Bank Jatim, telah menyampaikan permintaan agar juga menerima penempatan kas dari pemerintah. Hal ini mencerminkan bahwa inisiatif pemerintah dalam menyalurkan likuiditas memiliki dampak luas terhadap sektor perbankan dan memberikan peluang bagi pertumbuhan kredit yang lebih merata.

Dampak Positif bagi Pertumbuhan Kredit dan Ekonomi

Hery Gunardi menjelaskan bahwa penyaluran dana pemerintah bukan sekadar transfer kas, tetapi memiliki tujuan strategis untuk memperkuat pertumbuhan kredit, terutama di segmen mikro yang menjadi tulang punggung ekonomi daerah. Dengan adanya penyaluran ini, diharapkan pertumbuhan kredit nasional yang berada di level 7% pada Agustus 2025 dapat meningkat mendekati 10% pada akhir tahun. Program ini dipandang sebagai instrumen efektif untuk memperkuat ekonomi lokal dan meningkatkan daya saing usaha kecil dan menengah.

Selain itu, dana yang disalurkan BRI mendukung pembiayaan produktif yang mencakup kebutuhan modal usaha, investasi, hingga operasional bisnis kecil. Dengan adanya akses keuangan yang lebih luas, pelaku usaha mikro dapat mengembangkan usahanya, meningkatkan produktivitas, dan secara tidak langsung turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan.

Sinergi Pemerintah dan Perbankan untuk Kesejahteraan Nasional

Program penempatan kas pemerintah ke BRI dan bank lainnya mencerminkan sinergi antara pemerintah dan sektor perbankan dalam upaya mendorong pertumbuhan ekonomi. Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa strategi ini bersifat sederhana, yakni memindahkan kas pemerintah ke sistem perbankan, tetapi efeknya sangat luas, terutama dalam mendorong aktivitas kredit.

Kolaborasi ini juga menjadi bukti nyata bahwa peran bank tidak hanya sebagai penyedia layanan keuangan, tetapi juga sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Penyaluran dana pemerintah melalui BRI diharapkan memberi dampak langsung bagi masyarakat, terutama pelaku usaha mikro, serta membantu pemerintah mencapai target pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi.

Dengan alokasi dana yang menitikberatkan pada segmen mikro, BRI turut menegaskan posisinya sebagai bank yang mendukung pemerataan akses keuangan sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional. Realisasi Rp55 triliun ini menjadi langkah strategis dalam memastikan bahwa likuiditas pemerintah dapat dimanfaatkan optimal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Terkini