Kemensos

Kemensos Ajukan Perluasan MBG agar Menjangkau Lansia dan Disabilitas

Kemensos Ajukan Perluasan MBG agar Menjangkau Lansia dan Disabilitas
Kemensos Ajukan Perluasan MBG agar Menjangkau Lansia dan Disabilitas

JAKARTA - Pemerintah terus memperkuat jaring perlindungan sosial bagi kelompok rentan.

Setelah program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pelajar diumumkan sebagai salah satu prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, kini perhatian yang sama diarahkan kepada para lansia dan penyandang disabilitas. Kementerian Sosial (Kemensos) tengah mengusulkan agar kedua kelompok ini juga mendapatkan manfaat MBG sejak tahun depan, sebagai bagian dari peningkatan layanan kesejahteraan publik.

Upaya Memperluas Perlindungan Kelompok Rentan

Kementerian Sosial menilai bahwa lansia dan penyandang disabilitas merupakan kelompok masyarakat yang membutuhkan dukungan pemenuhan nutrisi secara rutin. Karena itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyampaikan langsung usulan pemberian makan bergizi gratis kepada Presiden. Usulan ini disebut sebagai bentuk penyempurnaan dari program yang selama ini sudah berjalan.

"Kami juga tadi masih mengusulkan tadi kepada Bapak Presiden untuk memberikan makan bergizi gratis khusus untuk lansia dan penyandang disabilitas," kata Gus Ipul kepada wartawan usai bertemu dengan Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta.

Selama ini, program pemenuhan makanan bagi lansia sudah dilakukan Kemensos dalam skala tertentu. Namun, pemerintah ingin adanya peningkatan kualitas baik dari sisi kandungan gizi maupun frekuensi bantuan yang diberikan, sehingga manfaatnya lebih terasa dalam kehidupan kelompok rentan ini.

Transformasi Program yang Sudah Ada

Di hadapan Presiden, Kemensos menegaskan bahwa inisiatif tersebut bukan sepenuhnya baru, melainkan transformasi dari program terdahulu yang kini diarahkan menjadi lebih komprehensif. Dengan memperluas cakupan penerima, pemerintah berharap pemenuhan kebutuhan nutrisi bagi lansia dan penyandang disabilitas dapat berlangsung secara sistematis dan merata.

"Tahun depan. Ini transformasi dari program kita sebelumnya lah. Kita kan juga ada per makanan untuk lansia. Nah ini akan kita perbaiki mulai dari menu-menunya dan lain sebagainya," ujar Gus Ipul menjelaskan arah pengembangan program.

Peningkatan kualitas gizi menjadi salah satu fokus penting mengingat banyak kasus malnutrisi yang masih dialami kelompok rentan, terutama lansia yang hidup sendiri atau penyandang disabilitas tanpa dukungan keluarga memadai. Melalui program MBG, pemerintah ingin memastikan makanan yang diberikan benar-benar memenuhi standar kesehatan dan gizi, bukan sekadar bantuan pangan biasa.

Penggodokan Matang Sebelum Dijalankan

Meskipun usulan telah disampaikan kepada Presiden Prabowo, Kemensos menegaskan bahwa rencana ini masih harus dipersiapkan lebih matang. Pemerintah tidak ingin program berjalan terburu-buru tanpa perencanaan yang jelas, baik dari segi sasaran penerima, pendataan, anggaran, maupun mekanisme distribusi.

"Ini tadi baru kami laporkan tadi kepada Presiden yang petunjuknya dimatengkan dulu, nanti kita laporkan lagi pada saatnya," tegas dia.

Koordinasi lintas kementerian dan pemerintah daerah nantinya menjadi kunci keberhasilan program ini. Sejumlah aspek teknis juga perlu dipastikan, seperti cara penyaluran makanan, kerja sama dengan pihak penyedia pangan, hingga pemantauan nutrisi agar tepat sasaran.

Selain itu, Kemensos ingin memanfaatkan basis data bantuan sosial yang ada agar proses pelaksanaan berjalan efektif. Dengan validasi data yang menyeluruh, kelompok penerima diharapkan dapat dipastikan berasal dari mereka yang benar-benar membutuhkan dan belum memperoleh jaminan pemenuhan gizi yang memadai.

"Kita akan dalami lagi, nanti kita akan melaporkan pada kesempatan lain," katanya.

Komitmen Pemerintah pada Kesehatan Masyarakat

Pengusulan program MBG bagi lansia dan penyandang disabilitas mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperhatikan kesehatan seluruh masyarakat, tidak hanya bagi pelajar. Jika terealisasi tahun depan, langkah ini akan menjadi bagian dari strategi besar dalam meningkatkan kualitas hidup kelompok rentan dan memperkuat ketahanan sosial nasional.

Ketersediaan makanan bergizi yang konsisten diyakini dapat membantu mencegah berbagai penyakit akibat kekurangan nutrisi, mengurangi beban keluarga yang merawat lansia dan penyandang disabilitas, serta mendorong pemerataan akses pangan sehat di seluruh wilayah Indonesia.

Selain manfaat kesehatan, program ini juga berpotensi membuka peluang kerja sama dengan sektor usaha, mulai dari penyedia makanan, UMKM kuliner, hingga sektor distribusi dan logistik. Dengan demikian, dampak positifnya tidak hanya dirasakan penerima bantuan tetapi juga perekonomian lokal.

Dengan terus menggodok usulan ini bersama Presiden, Kemensos berharap program MBG bagi lansia dan penyandang disabilitas segera mendapat lampu hijau. Jika nanti resmi dijalankan, kebijakan ini akan menjadi langkah penting dalam memastikan tidak ada kelompok yang tertinggal dalam mendapatkan akses gizi berkualitas di Indonesia.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index